Edukasi Pada Remaja Sebagai Peningkatan Pengetahuan Dan Pencegahan Faktor Internal Perilaku Seksual Berisiko Remaja
Keywords:
Perilaku seksual, Pengetahuan, RemajaAbstract
Perilaku seksual berisiko pada remaja merupakan permasalahan yang sangat komplek, terutama bagi remaja yang belum menikah sehingga mencemaskan orangtua, pendidik, pemerintah, dan pemuka masayarakat lainnya serta menjadi sorotan dunia (Eni, 2019). Prevalensi perilaku seksual berisiko pada remaja selalu meningkat setiap tahunnya, yang cukup menghawatirkan dengan kondisi ini karena perilaku seksual dapat menimbulkan kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, masalah kejiwaan, putus sekolah, IMS, dan HIV/AIDS (amaylia at al, 2020). Perilaku seksual berisiko terjadi akibat dari kurangnya kemampuan remaja dalam mengontrol diri akibat kurangnya pengetahuan tentang dampak yang ditimbulkan dari perilaku seksual dan pemahaman tentang agama serta norma-norma yang berlaku. Kontrol diri adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri, menentukan prioritas yang telah dibuat dan mengarahkan perilaku positif dengan memperhatikan konsekwensi jangka panjang. Guru agama seyogyanya memiliki kepribadian yang mantap (akhlakulkarimah), pemahaman dan keterampilan professional, serta kemampuan dalam mengemas materi pembelajaran sehingga mata pelajaran agama menjadi menarik dan bermakna bagi remaja. Pencapaian tugas perkembangan ini ada setiap remaja, tampaknya bersifat heterogen yang dipengaruhi oleh faktor pengalaman keagamaan masing-masing terutama di lingkungan keluarganya. Menurut Padang, Hantaran.co tahun 2020, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Padang mencatat 52 pernikahan anak di bawah usia 19 tahun sebanyak 39 orang, yang mendominasi angka tersebut adalah perempuan. laki-laki berjumlah 13 orang. Alasan utama yang melatar belakangi terjadinya pernikahan di bawah umur 19 adalah hamil di luar nikah. Terapi generalis yaitu Peningkatan Pertumbuhan dan Perkembangan Psikososial pada Remaja dengan tujuan memberikan stimulasi perkembangan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan psikososial remaja sejak dini. Berdasarkan permasalahan diatas perlu kiranya melakukan edukasi tentang “Apa itu Perilaku Seksual Berisiko pada Remaja”.
