REEDUKASI PERMAINAN TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN STIMULUS PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK BUSTANUL ATHFAL AISYIYAH
Keywords:
Permainan, Tradisional, Anak, Aisyiyah Bustanul AthfalAbstract
Permainan tradisional sebagai kearifan lokal diberikan sebagai stimulus untuk membantu mempercepat pertumbuhan dan fisik dan perkembangan spiritual pada anak usia dini. Aktivitas ini banyak melibatkan sistem syaraf yang bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan anak serta melatih kedisiplinan serta Kerjasama tim. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mengenalkan kembali / mengingat kembali beberapa jenis permainan tradisional pada anak (dakon, gundu, lompat tali karet, enggrang). Meningkatkan perkembangan motorik, linguistik, kognitif dan sosial emosional anak, meningkatkan kesehatan fisik anak, mentabilkan detak jantung dan menghindari obesitas. Mengurangi penggunaan smart phone pada anak. Sejumlah 17 murid BA Aisyiyah Polorejo Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo mengikuti kegiatan permainan bersama terkait reedukasi permainana tradisional pada anak prasekolah yang dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo Pada tanggal 27 Juni 2024. Pada waktu sosialisasi terkait permainan tradisional dilangsungkan, terdapat sesi tanya jawab kepada murid BA Aisyiyah Polorejo, 10 dari 14 anak masih ada yang belum bisa menyebutkan jenis permaianan tradisional yang ada di Indonesia. Pada saat sosialisasi mereka hanya sebatas mengetahui tapi untuk memainkannya masih belum bisa. Perlu adanya dorongan dari internal (orang tua) dan eksternal (sekolah dan lingkungan sekitar) untuk mengingatkan dan melakukan kembali permainan tradisional sebagai bagian dari kegiatan / aktivitas fisik anak. Aktivitas inilah yang nantinya akan merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini untuk menghasilkan hormon yang bermanfaat bagi dirinya. Permainan tradisional ini tidak hanya menjadi syarat untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, juga namun juga berdampak posistif terhadap kehidupan sosial anak. Anak akan lebih mudah mengembangkan ketrampilan motorik halus dan kasar.
